Sejarah Masuknya Islam di Desa Blotongan, Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Salam sejahtera buat teman-teman semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin yarobal alamin.
Sejarah Masuknya Islam di Desa Blotongan, Salatiga
Desa Blotongan ini di dirikan oleh Mbah Pagi (Narasumber: Yuri, 18). Menurut Sirojuddin kepala KUA Sidorejo (20 Mei 2019) menceritakan sejarah masuknya islam di Blotongan bersifat tutur tinular, karena tidak ada dokumentasinya yaitu: pada tahun 1800 an ada seorang prajurit dari Keraton Solo yang diutus untuk berdakwah di Salatiga yang bernama Ki Rono Sentiko, jadi beliau lah yang membawa dan menyebarkan Islam di Blotongan. Beliu tinggal di desa Blotongan, jadi Beliau berdakwah khusunya di desa Blotongan. Selama berdakwah Ki Rono Sentiko mendirikan Masjid Al-Atiiq di Kauman. Beliau meninggal dalam perang Diponegoro. Pada tahun 1825-1835 di desa ini sudah ada gerakan dakwah, mereka mendakwahkan islam dengan penuh semangat. Kemudian pada tahun 1900 an muncul-lah tokoh agama yang juga berdakwah di desa Blotongan yaitu: KH. Afandi yang berasal dari Pabelan Kabupaten Semarang. Beliau mendirikan Pondok Salafiyah di Grogol. Selain itu ada juga yang berdakwah dari Candi Rejo Kabupaten Semarang yaitu KH. Ishaq, Beliau mendirikan Surau berbentuk panggung di dusun Prampelan yang diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Dengan adanya dakwah tersebut islam menjadi tersebar luas di Blotongan. Pada tahun 1990 penyebaran islam dilanjutkan oleh Kyai Zuhri, Kyai Habibullah, dan Kyai Ruba’i. Di desa Grogol berkembanglah pondok pesantren yang bernama pondok Pancasila yang didirikan oleh Pak Muhlasin cucu dari KH. Afandi. Masyarakat Blotongan ini ukhuwahnya tinggi, dan suka bergotong royong (Narasumber: Sirojuddin Ketua KUA Sidorejo: )
Menurut Sudarno Ketua RW 2 Dliko Sari dan Juari Mudin (15 Mei 2019) mengatakan bahwa Pada tahun 1960 desa ini masih Islam semua. Kemudian pada tahun 1965 terjadi peristiwa G30 S/PKI yang membuat Islam menjadi hancur dan kemudian masuklah agama Nasrani dibawa oleh Bejo yang berkembang di Tegal Ombo dan Budha yang dibawa oleh Pramono yang berkembang di Ngampel dan Dliko Sari. Sirojuddin Ketua KUA Sidorejo (20 Mei 2019) mengatakan pada tahun 2010 di desa Blotongan 90% masyaratkanya berpemahaman ahlu sunnah wal jamaah An-Nahwi (NU). Di desa Blotongan khususnya di Dliko Indah itu terbuka sehingga mereka mudah untuk menerima informasi yang menjadikan masyarakatnya bermacam-macam pemahaman seperti muncul Muhammadiyah. Pada tahun 2010 sampai sekarang cara beragama masyarakat desa Blotongan dipengaruhi eksistensi partai politik seperti PKS. Buktinya pada pemilu, di TPS ada orang PKS.
Strategi Penyebaran dan Pengembangan Islam di desa Blotongan
Penyebaran Islam di Blotongan melalui Pendidikan, dakwah, dan perkawinan. Yang melalui pendidikan yaitu: Ki Rono Sentiko mendirikan Masjid Al-Atiq di Kauman untuk beribadah dan berdakwah. KH. Affandi mendirikan pondok pesantren Salafiyah di Grogol. KH. Ishaq mendirikan Surau di Prampelan. Pak Muhlasin mendirikan Pondok Pancasila. Mereka semua mengajarkan kitab kuning di pondoknya. Dengan adanya pondok tersebut akan lebih mempermudah islam di terima oleh masyarakat Blotongan. Selain itu, para tokoh agama selalu berdakwah dengan mengadakan pengajian di desa atau di Masjid. Melalui pengajian tersebut ada beberapa orang Kristen di Dliko Indah memandang Islam Kompak sehingga mereka tertarik untuk masuk Islam. Ada sebagian orang yang beragama islam menikahi orang Kristen, sehingga orang Kristen tersebut pindah ke agama Islam. Di masa sekarang ini juga sudah ada TPQ untuk anak-anak.(Narasumber: Mulyono, 15)
Wallahu a'lam bish-shawabi
nahh itu saja pembahasan kita kali ini, jika mungkin ada kesalahan penulisan dalam konsep materi yang telah saya sampaikan, saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya. karena saya sendiri juga merupakan manusia yang tidak luput dari salah dan dosa, jika teman teman teman berkenan silahkan teman teman bisa ikuti saya dan memberikan kritik ataupun saran pada kolom komentar dibawah. Dan saya ucapkan terimakasih karena telah mengunjungi blog saya yang sederhana ini.
wasalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Masuknya Islam di Desa Blotongan, Salatiga"
Posting Komentar