Bagaimana Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal.?

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Salam sejahtera buat teman-teman semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin yarobal alamin.

pada kesempatan yang berbahagia ini kami ingin mengajak teman-teman untuk belajar mengenai materi Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal. 
karena banyak diantara teman-teman yang mungkin masih sulit untuk memahami tentang materi ini, oleh karena itu kami berniat untuk memberikan sedikit materi yang singkat dan padat, yang semoga saja dapat membantu teman-teman agar lebih mudah menguasai materi ini. 
oke langsung saja kita simak pembahasan berikut ini.

Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal



Pada masa demokrasi liberal, politik luar negeri Indonesia sangat terkait dengan cabinet yang berkuasa.

Setiap kabinet yang berkuasa membawa politik luar negeri Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.

Perbedaan cara itu sering menimbulkan pertentangan dengan parlemen, bahkan berakibat jatuhnya kabinet tersebut. Hal ini terlihat pada jatuhnya kabinet sukiman yang dianggap melanggar batas politik luar negeri Indonesia.

Achmad Subardjoyang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri membuat nota kesepakatan dengan duta besar Amerika Serikat Merle Cochran yang dianggap melanggar politik luar negeri bebas aktif.

Tepatnya pada 15 januari 1952 diadakan penandatanganan Mutual Security Act (MSA) yang berisi kerja sama keamanan dan Amerika Serikat akan memberikan bantuan ekonomi dan militer.
 Akibat dari kesepakatan itu parlemen mengajukan mosi tidak percaya terhadap kabinet Sukiman.

Perubahan mulai terlihat di masa kabinet Ali Sastromidjojo dengan meminta parlemen agar menetapkan sikap yang pasti antara tiga kemungkinan sikap politik luar negeri Indonesia, yaitu:

a.       Kerjasama dengan semua Negara dengan menitik beratkan  kerjasama dengan Amerika Serikat serta segala konsekuensinya

b.      Kerjasama dengan semua Negara dengan menitik beratkan  kerjasama dengan Uni Soviet serta segala konsekuensinya

c.       Kerjasama dengan semua Negara dengan menitik beratkan  kerjasama kepada penyusunan kekuatan ketiga, selain blok barat dan blok timur.


Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap sampai munculnya Dekrit Presiden 1959, Politik luar negeri Indonesia mulai bersifat bebas aktif dengan bukti:

-Indonesia menjalin hubungan baik dengan Negara blok barat seperti Australia, inggris dan Amerika Serikat. Bahkan pada than 1959, Indonesia memperoleh bantuan bahan makanan dari Amerika Serikat.
 Presiden Soekarno pun melakukan kunjungan ke Amerika Serikat atas undangan presiden John. F. Kennedy pada maret 1956.

-Indonesia juga menjalin hubungan dengan blok timur. Presiden Soekarno meakukan kunjungan ke Uni Soviet dan mendapatkan bantuan ekonomi dari Uni Soviet. Presiden Soekarno juga berkunjung ke Cekloslovakia,kuba, dan Republik Rakyat Tiongkok.


nahh itu saja pembahasan kita kali ini, jika mungkin ada kesalahan penulisan dalam konsep materi yang telah saya sampaikan, saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya. karena saya sendiri juga merupakan manusia yang tidak luput dari salah dan dosa, jika teman teman teman berkenan silahkan teman teman bisa ikuti saya dan memberikan kritik ataupun saran pada kolom komentar dibawah. Dan saya ucapkan terimakasih karena telah mengunjungi blog saya yang sederhana ini.
wasalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh.

Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal.?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel