Bagaimana Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Salam sejahtera buat teman-teman semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin yarobal alamin.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami ingin mengajak teman-teman untuk belajar tentang  Bagaimana Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin. Ya semoga saja artikel ini bermanfaat buat teman-teman semua. Karena yang kami berikan juga berasal dari pembelajaran kami saat masih duduk di bangku SMA dulu. Masalah benar atau tidaknya kami pun tidak tahu persis. Seperti yang kita tahu ada pepatah yang bilang bahwa untuk mengetahui kebenaran sejarah maka kita harus ke jaman kejadian itu.
Oke langsung simak saja penjelasan berikut:




Bagaimana Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin

Dimasa demokrasi terpimpin (1959-1965), politik luar negeri Indonesia bersifat high pro file, flamboyant dan heroic yang diwarnai sikap anti Imperialisme dan kolonialisme serta bersifat konfrontatif.

Pada saat itu kepentingan nasional Indonesia adalah pengakuan  kedaulatan politik dan identitas bangsa.

 Kepentingan nasional ini diterjemahkan dalam suatu kebijakan luar negeri  yang bertujuan untuk mencari dukungan dan pengakuan terhadap kedaulatan Negara Indonesia dan  untuk menunujukan karakter yang dimiliki pada bangsa-bangsa lain di dunia internasional.

Politik luar negei Indonesia juga bersifat revolusioner.
 Presiden soekarno sekuat tenaga mempromosikan Indonesia ke dunia internasional melalui slogan-slogan revolusi nasionalnya.

Antara lain NASAKOM (Nasionalis, Agamis, dan Komunis) dimana elemen-elemen ini diharapkan dapat beraliansi untuk mengalahkan NEKOLIM (Neo Kolonialisme dan Imprealisme).

Dari sini terlihat ada pergeseran arah politik luar negeri Indonesia condong ke blok timur. Entah itu dari segi domestic maupun internasional yang terlihat dengan di izinkanya PKI (Partai Komunis Indonesia) berkembang di Indonesia. 

Alasan Soekarno sendiri mengizinkan perluasan PKI adalah tidak lain agar komunis mampu berasimilasi dengan revolusi Indonesia dan tidak dianggap sebagai kelompok luar.

Ketidaksukaan Soekarno terhadap Imperialisme juga terlihat terlihat dari responya terhadap keberadaan belanda di irian barat.

Karena cara diplomasi dianggap gagal maka tindakan militer pun diambilnya guna merebut kembali irian barat dari kekuasaan belanda.

Soekarno menggunakan taktik konfrontatif Saat terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia akibat pembentukan Negara federasi Malaysia yang dianggap pro imprealisasi barat.

Puncak ketegangan pun terjadi  saat Malaysia ditetapkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, karena soekarno beranggapan bahwa PBB berpihak pada blo barat.

Dan akibat dari mundurnya Indonesia dari PBB berujung pada terhambatnya pembangunan dan modernisasi di Indonesia semakin tertinggal karena menjauhnya Indonesia dari pergaulan internasional.

Seokarno memperkenalkan doktrin politik baru berkaitan dengan sikap konfrontasi sepenuhnya terhadap imperialisme dan kolonialisme.

Doktrin tersebut menyatakan bahwa dunia terbagi menjadi dua blok, yaitu blok barat dan blok Oldefos (Old Established Forces) dan Nefos (New Emerging Forces).

Nefos terdiri atas Negara berkembang dan Negara sosialis yang bersifat progresif, termasuk juga Negara-negara yang baru merdeka atau sedang memperjuangkan kemerdekaanya.

Sedangkan Oldefos adalah elompok Negara kolonialis, imprealis dan penghambat kemajuan kemajuan bangsa-bangsa yang sedang berkemang.

Soekarno menyatakan bahwa ketegangan-ketegangan di dunia pada dasarnya adalah akibat dari pertentangan antara dua kubu yakni, kubu Oldefos dan Nefos.

dalam upayanya mengembangkan Nefos, Soekarno melaksanakan  “politik mercusuar” bahwa Indonesia adalah mercusuar yang mampu menerangi jalan bagi Nefos diseluruh dunia.

 Salah satu tindakan usaha penguatan eksitensi Indonesia dan Nefos juga dapat dilihat dari pembentukan Poros Jakarta-Peking yang membuat Indonesia semakin dekat dengan Negara-negara sosialis dan komunis seperti china.

Faktor dibentuknya poros ini antara lain:

-pertama, karena konfrontasi dengan Malaysia yang menyebabkan Indonesia membutuhka bantuan logistic dan militer, mengingat Malaysia mendapat dukungan penuh inggris, Indonesia pun harus mencari kawan besar yang mau mendukung dan bukan sekutu inggris, salah satunya adalah cina.

-kedua, Negara Indonesia perlu mencari Negara yang mau membantu dalam masalah dana dengan persyaratan mudah. Yakni cina dan uni soviet.

Politik luar negeri ini juga ditandai dengan usaha keras soekarno untuk membuat Indonesia makin dikenal dunia internasional melalui beragam konferensi internasional yang diadakan maupun di ikuti Indonesia.

Tujuan awal dikenalnya Indonesia adalah mencari dukungan atas usaha dan perjuangan Indonesia merebut irian barat dari belanda.

 Namun seiring berjalanya waktu, status dan pestise menjadi factor pendorong makin gencarnya soekarno melaksanakan aktifitas politik luar negeri ini.

Walaupun usaha soekarno begitu keras dalam mengatasi politik luar negeri tapi ada beberapa efek samping yang ditimbulkan, seperti: Masalah-masalah domestic seperti ekonomi.

Soekarno beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi di fase awal kemerdekaan tidaklah terlalu penting. Menurut soekarno pemusnahan pengaruh-pengaruh asing entah itu dari segi politik ekonomi maupun sosial dan budaya adalah hal yang harus diutamakan dibandingkan pertumbuhan ekonomi domestic.

Soekarno gencar melakukan politik luar negeri bebas aktif,  tetapi tidak di imbangi dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang kacau akibat inflasi yang terjadi terus menerus, pendapatan Negara yang terus menurun, sedangkan pengeluaran untuk proyek-proyek politik mercusuar seperti GANEFO (Games of The New Emerging Forces) dan CENEFO (Conference of The Emerging Forces) terus membengkak.

Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab krisis politik dan ekonomi Indonesia di masa akhir pemerintahan Demokrasi Terpimpin.

nahh itu saja pembahasan kita kali ini, jika mungkin ada kesalahan penulisan dalam konsep materi yang telah saya sampaikan, saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya. karena saya sendiri juga merupakan manusia yang tidak luput dari salah dan dosa, jika teman teman teman berkenan silahkan teman teman bisa ikuti saya dan memberikan kritik ataupun saran pada kolom komentar dibawah. Dan saya ucapkan terimakasih karena telah mengunjungi blog saya yang sederhana ini.

wasalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh.

Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel