TAHAP PENDIDIKAN KARAKTER
TAHAP PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan karakter menyangkut mengenai kepribadian seseorang, bahkan ada sebuah perkataan bahwa “karakter yang baik lebih baik daripada hanya sekedar pinter”. Mengingat betapa pentingnya pendidikan karakter, lantas bagaimana tahapan-tahapan yang ideal dalam melakukan pendidikan karakter?
Dalam pendidikan karakter Thomas Lickona menekankan tiga komponen karakter: dimulai dari moral knowing (pengetahuan tentang moral) lalu menjadi moral feeling (perasaan tentang moral) dan finalnya adalah moral action (perbuatan/tindakan moral).
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai tahapan pendidikan karakter, maka kita harus mengetahui apa saja landasan dari pendidikan karakter. Lantas apa saja landasan pendidikan karakter?
1. Landasan filsafat manusia
Secara filosofis, manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan belum selesai (sempurna). Dalam proses perkembangannya, belum menjadi manusia sesungguhnya. Untuk menjadi manusia sesunguhnya, mereka perlu bantuan. Bantuan yang diperlukan berupa pendidikan (karakter)
2. Landasan filsafat Pancasila
Manusia Indonesia yang ideal adalah manusia Pancasilais, yaitu manusia yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan. Namun manusia Indonesia belum sepenuhnya menghayati dan mengamalkan Pancasila, maka mereka perlu dibantu melalui pendidikan karakter Pancasila.
3. Landasan religius
Manusia adalah ciptaan Tuhan, yang diharapkan menjadi manusia baik (khalifah di muka bumi) Manusia baik adalah manusia yang
a. sehat jasmani rohani
b. bertaqwa kepada Allah
c. menjadi pemimpin bagi diri, keluarga, dan masyarakat
d. manusiawi (cinta kasih).
4. Landasan sosiologis
Manusia hidup di tengah-tengah masyarakat yang heterogen (etnis, agama, suku, bahasa, dan budaya) dan bangsa lain. Agar dapat hidup berdampingan satu sama lain dalam masyarakat atau pun dalam pergaulan antarbangsa, maka manusia harus dididik agar berjiwa toleran, demokratis, menghargai yang lain.
5. Landasan psikologis
a) Karakter dapat dideskripsikan dari dimensi intraprsonal, interpersonal, dan interaktif
b) Dimensi intrapersonal, fokus untuk dapat memahami diri sendiri
c) Dimensi interpersonal, fokus untuk mengenali perbedaan dalam suasana hati, temparemen, dan kehendak
d) Dimensi interaktif, yaitu kemampuan untuk berinteraksi dengan sesama manusia. Untuk itu diperlukan karakter toleran dan demokratis.
Nah itu tadi adalah beberapa landasan mengenai pendidikan karakter, setelah itu akan membahas bagaimana tahapan pendidikan karakter itu sendiri!
1. ADAB (5-6 tahun)
Anak usia 5-6 tahun harus dididik budi pekerti, utamanya adalah nilai-nilai: jujur, tidak berbohong; mengenal mana yang benar dan mana yang salah; mengenal mana yang baik dan mana yang buruk; mengenal mana yang merupakan perintah mana yang merupakan larangan
2. TANGGUNGJAWAB DIRI (7-8 TAHUN)
Islam mengajarkan bahwa sejak usia 7 tahun, anak harus sudah dapat menjalankan sholat. Hal ini menunjukkan bahwa anak dididik untuk bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, membina dirinya sendiri, serta memenuhi kebutuhan dan kewajiban dirinya, dan Konsekuensinya adalah kegiatan, seperti makan, minum, mandi, berpakaian dapat dilakukan sendiri.
3. PEDULI/CARING (9-10 TAHUN)
Setelah anak dididik tanggung jawab, selanjutnya anak dididik untuk peduli kepada orang lain, yakni menghargai orang lain, menghormati hak-hak orang lain, bekerjasama dengan teman, membantu dan menolong orang lain. Dalam nilai peduli ini, kepemimpinan akan tumbuh dalam diri anak.
4. KEMANDIRIAN (11-12 TAHUN)
Berbagai pengalaman yang telah dilalui anak pada usia sebelumnya, makin mematangkan karakter anak untuk membawa mereka kepada kemandirian. Pada fase kemandirian ini, anak telah mampu menerapkan hal-hal yang menjadi perintah dan hal-hal yang dilarang, sekaligus memahami konsekuensi resiko ketika melakukan pelanggaran.
5. BERMASYARAKAT (13 TAHUN)
Pada tahap ini, anak dipandang telah siap memasuki kondisi kehidupan masyarakat. Bekal yang diberikan kepada mereka adalah kemampuan melakukan interaksi sosial, sikap terhadap perbedaan atau keanekaragaman dan kemampuan untuk melakukan adaptasi dalam kehidupan sosial.
ANAK TUMBUH DAN HIDUP SESUAI DENGAN KODRATNYA SENDIRI. PENDIDIK HANYA MAMPU MENUNTUN DAN MERAWAT TUMBUHNYA KODRAT ITU.
–KI HAJAR DEWANTARA-
SALAM LITERASI
Belum ada Komentar untuk "TAHAP PENDIDIKAN KARAKTER"
Posting Komentar